KABUPATEN BANDUNG | MEDIA - GAPTA CYBER.COMT - TPS 3 R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat.
Terbengkalai dan belum berfungsi sebagaimana mestinya padahal di bangun mengunakan uang negara sebesar 600 juta pada tahun 2020.
Ketidakjelasan pengelolaan TPS 3 R dan tumpukan sampah menunjukkan perlu ada solusi dan tindak lanjut yang konkret, baik Pemdes Pulosari agar TPS 3 R dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan tetap terjaga.
Hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan warga yang berharap bangunan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Untuk sementara TPS tersebut di duga di gunakan untuk kepentingan pribadi seperti menyimpan berak pertanian, kayu bakar dan lain - lainnya.
"Saya berharap TPS 3 R ini dapat dimanfaatkan jadi gedung serbaguna, misalnya untuk acara pernikahan, atau setidaknya difungsikan untuk mengelola sampah," ujar seorang warga kampung Kiarasaning Desa Pulosari yang enggan disebutkan namanya.
"Yang penting bangunan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dulu, lahan ini merupakan lapangan voli milik warga dan katanya akan diganti.
Tapi sampai sekarang, penggantian lapangan voli yang dikelola karang taruna belum terwujud," imbuhnya.
Mamat, Sekretaris Desa (Sekdes) Pulosari, membenarkan bahwa TPS 3R tidak berfungsi. "Kami Pemdes berinisiatif membentuk pengurus baru untuk mengelola TPS 3R," ujar Mamat.
"Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pengurus baru. Kami akan segera berkoordinasi dengan mereka."
Mamat menambahkan, "Saya tidak mengetahui detail tentang pembangunan TPS 3 R dan anggarannya karena saat itu saya belum bertugas di Desa."
Mamat juga membenarkan bahwa lahan tersebut dulunya adalah lapangan voli yang digunakan oleh warga. "Sayang sekali jika TPS 3 R tidak difungsikan," kata Mamat.
"Warga RW 14 yang kebetulan dekat dengan TPS 3R pernah datang ke desa menanyakan kapan ada lapangan voli lagi.
Kami dari pihak Desa hanya mengusahakan saja, belum bisa menjanjikan." kata Mamat.
Terkait tumpukan sampah di dekat kantor Desa, Mamat menjelaskan bahwa itu merupakan sampah buangan warga sekitar.
"Kami sudah menghimbau warga untuk tidak membuang sampah di sini lagi, sebab akan mencemari lingkungan," tegas Mamat. Sampai berita ini tayang yang lainnya belum bisa di temui.
(Ayi Supriatna)