Iklan

terkini

Viral.! Oknum ASN di Kecamatan Kertasari Berkata Kasar Sambil Emosi

Staff Redaksi GAPTA Cyber
5/04/24, 18:43 WIB Viewer Today Last Updated 2024-06-27T07:26:45Z

Bandung, Gaptacyber.com - Salah satu warga Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat yang bernama Yasa di kediamannya pada hari Rabu (20/12/2023).


Mengatakan bahwa di wilayahnya pernah ada program pendidikan persamaan di tahun 2019 dan pada waktu itu Kadesnya di jabat oleh seorang PJS yang bernama Aep Saepudin. Namun pada tahun 2020 PJS di ganti sama Kades baru yang bernama Yaya Dores, katanya.


Masih Yasa menerangkan Dan di tahun 2020 kami bersama RT, RW mempertanyakan kembali dan mendesak kepada mantan PJS, Kades baru, dan ketua BPD yang bernama Dedi. Karena ada desakan dari para RT, RW akhirnya ijazah itu terbit. 


Namun setelah ada ijazah tersebut ada kejanggalan tidak ada NIP (Nomor Induk Pegawai) kepala sekolah, yang kedua di duga Ganda, masa yang sudah memiliki ijazah SD Cihawuk dan ijazah SMP pacet  keluar lagi ijazah SD dari persamaan.


Dengan jumlah ijazah ketua RT sebanyak 43 dan RW 13 dengan total 56 ijazah SD semuanya tidak terpakai, dulu juga pernah di pertanyakan namun ada oknum yang tidak bertanggung jawab, pungkas Yasa.


"Di waktu yang berbeda Aep Saepudin salah satu ASN di Kecamatan Kertasari yang pernah menjadi PJS Kades Cihawuk, pada hari Kamis (26/04/2024) via telepon seluler memaparkan.


Dengan adanya program tersebut SDM (Sumber Daya Manusia) di Kecamatan Kertasari sudah di angka 28 berarti sudah naik dengan adanya kegiatan tersebut.


Itu pun perlu di ketahui bukan di Desa Cihawuk saja namun di semua Desa yang ada di kecamatan kertasari pada tahun tahun 2019 programnya di jalankan dan kenapa baru muncul sekarang, paparnya.


Aep mengatakan, Saya sudah melaksanakan dengan prosedur yang benar terus masyarakat RT, RW tidak di rugikan malah di untungkan sekarang udah pegang izasah mana yang di rugikan, dan yang punya peranan itu Kades dengan Dedi kenapa ngejar ke saya, katanya.


"Saya melaksanakan kegiatan itu sampai uang tersebut di transfer ke yayasan dan setelah itu saya berhenti dan yang melaksanakan kegiatan itu ada panitianya," ujar Aep.


Lalu di akhir pembicaraan ada yang aneh dengan sikap Aep mengeluarkan kata-kata kasar, emosi dan tidak nyambung padahal dia orang yang berpendidikan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara).


Inilah yang di ucapkan Aep berbahasa Sunda di akhir pembicaraannya," ngarti te sih terkait panitia tanya atuh ka Desa make nanyaken ka urang lain emosi, saya teh kumaha sok tanya ka pelaksanana tanya ka desa tentang kegiatan ie ari nanya kitu saya jadi manusiawi Aya emosian," pungkas Aep Saepudin.


Kalau di bahasa Indonesianya Aep mengucapkan,"Ngerti gak sih terkait panitia tanya aja ke desa kenapa nanya ke saya, saya bukan emosi, saya bagaimana tanyakan ke pelaksana, tanya ke desa tentang kegiatan kalau nanya ke saya jadi manusiawi ada emosi." Sampai berita ini tayang pihak lainnya belum bisa di temui. (AS/Red)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Viral.! Oknum ASN di Kecamatan Kertasari Berkata Kasar Sambil Emosi

Terkini

Iklan