Diketahui Korban Clarisyah, bersama delapan temannya, usai melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) berencana merayakan ujian selesai dengan berenang di Sungai Pintu Bosi Desa Nauli.
Setibanya di lokasi Clarisyah dan para saksi teman korban berenang di Sungai tersebut, tidak berapa lama Clarisyah bersama tiga temanya hanyut terbawa Arus Air Sungai, sehingga empat teman lainnya berteriak untuk minta tolong.
Setelah tiga orang teman yang hanyut tersebut tertolong, korban Clarisyah tidak dapat ditemukan sehingga masyarakat semakin ramai dalam melaksanakan pencarian.
Sekira pukul 14.30 Wib, Clarisyah ditemukan dalam keadaan lemas yang tidak jauh dari lokasi awal, kemudian di angkat ke tepi Sungai dan dilakukan pertolongan pertama dengan cara menghangatkan badan dengan api kayu bakar.
Kemudian dari UPTD Puskesmas Gonting Mahe membawa Clarisyah ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Pandan menggunakan Ambulance guna mendapatkan pertolongan medis.
Setibanya di RSUD Pandan dokter bersama Tenaga kesehatan (Nakes) lainnya memberikan pertolongan medis dan korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Kelurahan Pargarutan, Kecamatan Sorkam. untuk disemayamkan.
Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor, SIK, MH melalui Kapolsek Sorkam AKP Edi Suranta menghimbau Kepada Masyarakat Tapteng. pada perss release Kasi Humas Polres Tapteng Kompol Irawadi yang diterima GAPTA CYBER COM dan GAPTA TV pada Selasa ((13/05/2024).
Adapun yang disampaikan adalah Agar tetap berhati-hati dan menjaga Anak untuk tidak bermain disekitar Arus air deras, Sungai Ataupun Laut untuk Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan Karena Saat Ini, Situasi Curah Hujan tinggi di Wilayah Tapteng. pungkasnya. (Raiynhard M Panjaitan).