Hr alami dugaan mal praktek, sebab 10 hari pasca oprasi Hr mengalami jahitan yang berair. Namun setelah itu pada tanggal 28 April 2024 lalu pasien menemukan Benang medis yang keluar dari Kemaluannya saat Buang air kecil.
" ini ada benang di temukan saat aku keluar buang air kecil. Besar kemungkinan benang ini benang dari Kesehatan namun saat kami Konfermasi ke pihak rumah sakit cuma di minta besuk (29/04/2024) ke poli Oleh dr. NM. " jelas Hr.
Hr mejalani oprasi pada tanggal 3 April lalu sedangkan Pn oprasi pada 2 febuari 2024. keduanya sama-sama di tangani oleh dr. NM dan tim perawat lain. Minggu 28 April 2024 Kami dari media sudah melakukan konfermasi via wathsap kepada dr. N akan Tetapi hanya memberikan saran agar pasien di bawa ke poli.
"Bawa aja pasien ke poli besuk pagi nanti akan kami jelaskan. Maklum kemaren buru karena pasien sudah pendarahan" jelas dr. NM.
Hal ini sangat di sayangkan karena permasalahan ini bukan cuma sekali ini. karena sebelumnya kakak Hr juga mengalami kejanggalan saat bersalin di RSUD Kaur juga mengalami penggunaan alat pakum yang rusak dan kepala bayi membiru selama 2 minggu lebih dan pendarahan hebat pada Pn. ibu dari bayi.
Yang lebih membuat keluarga korban dugaan malpraktek kecewa pasca di beritahukan pada selasa 30 April 2024 dan menjadi trending di bahas di kabupaten kaur. Oknum pegawai rumah sakit yang kenal dengan Hr meminta agar berita di hapus karena malu dan beralasan kalau dokter Nurul sudah minta maaf kemaren (29/03/2024).
Oleh karena itu, pihak APH di minta untuk melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini, baik dugaan malpraktek Maupun dugaan mark up harga obat. ( Bim)