Ambruknya jembatan akibat luapan air yang berbentuk danau sekitar dua minggu, ini bukanlah bencana alam biasa, tetapi gorong-gorong nya tersumbat dan tidak mampu menampung volume air yang terus meningkat.
Gorong-gorong yang seharusnya berfungsi sebagai saluran pembuangan air, malah menjadi penyebab utama bencana ini. Bisa saja tersumbat oleh sampah, hingga air meluap dan jembatan amblas.
"Ini adalah peringatan keras bagi kita semua tentang pentingnya perawatan dan pemeliharaan infrastruktur. Kita perlu belajar dari tragedi ini dan harus bisa mencegah kejadian serupa di masa depan."
Atas bencana tersebut aktifitas pengguna jalan jelas terhambat, dan menimbulkan kerugian di berbagai bidang dari mulai bidang ekonomi, kesehatan dan lain-lainnya. Ungkap warga yang enggan di tulis namanya Selasa (12/03/2024).
DPUTR Kabupaten Bandung melalui H. Agung Priatna, selaku Korwil Pangalengan saat di hubungi via telepon seluler menjelaskan terkait bencana jembatan ambruk tersebut, saya sudah menginformasikan dan berkoordinasi kebagian bencana yang ada di DPUTR dan rencananya besok akan turun kelokasi kejadian untuk melakukan survei. Ujarnya. (AS)