Amazing, bagaimana "MAFIA BERITA" di tubuh Oknum Wartawan diatas GENGSTER? hal ini yang jarang diketahui publik “
Oknum Wartawan ini praktiknya mencari keuntungan pribadi dan merusak nama Lembaga dan Wartawan lainnya
Ini di Kabupaten lain. “MAFIA BERITA” sudah akut. Pelakunya sebut saja oknum Wartawan “Mr.OLAH, (45) yang mengaku Wartawan dari sebuah Media Online, tapi ada juga Oknum selain Mr. OLAH beritanya nyaris tak pernah muncul.
Mr. OLAH, manfaatkan berita-berita kasus pelanggaran Hukum, yang diberitakan oleh penerbitan tertentu misalnya dugaan Korupsi BOK dan JASPEL. Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) oknum pejabat” yang bersangkutan menghubungi pihak yang kena berita, seakan pesanan. Kendati modus Mr. OLAH yang endingnya Rembang Pati.
Mr. OLAH tak segan-segan mengatakan pada pihak yang diberitakan bahwa dia sudah punya duluan data yang diberitakan, alasannya karena kenal maka tidak diberitakan. “endingnya duit.
Ironinya, lebih parah lagi Mr. OLAH saat Ia punya data kasus oknum aparat tertentu, karena tak mampu di beritakannya, atau tidak dapat upeti, maka data yang dimilikinya diberikan pada Wartawan Media tertentu yang punya kemampuan.
Benar jahat dan sadis Mr. OLAH. Ini Warning buat masyarakat dan pejabat, yang perlu diwanti-wanti.
Mr. OLAH, tak segan memanipulasi keterangan seolah-olah dari pihak yang diberitakan, “ada pesan itu dan ini, misalnya pernah titip uang pada orang yang sudah mati, itukan tidak masuk akal”
Tetapi tidak disampaikan ketika oknum Wartawan itu masih hidup, inikan permainan kotor dan pembohong besar. Padahal tindakannya itu, bisa dipidana?.
Sudah agak lama Penulis memikirkan ini, kah ditulis Opini? bak kata orang. Pintar "Jangan sampai bak menepuk air didulang, bisa kepercik muka sendiri".
Kendati demikian, karena tindakan sejumlah Wartawan Oknum Jurnalis praktek ganda, dan merusak dunia Jurnalist (Wartawan) yang memperjuangkan Kebenaran dari sebuah peristiwa.
like or this like, maka penulis berkesimpulan, minimal untuk mengingatkan para oknum pelaku, untuk menyadari dan tidak mengulangi perbuatannya.
Ada lagi oknum Wartawan sebut saja, “RIMEM,'(46) nama asli disamarkan, oknum yang satu ini sangat suka berkata kasar sesame Wartawan, seolah-olah dia hebat dan paling berani, Ironis beritanya nyaris tidak ada. Dan sangat mudah mencurigai pihak lain, mendapat keuntungan.
Dan praktik lainnya, ada Oknum Wartawan sebut saja. “Hacar, (39), ini Penjilat juga doyan memanfaatkan berita yang sudah diterbitkan di Media tertentu, dan menghubungi pihak yang diberitakan, dengan “Menjelek-jelekan yang menerbitkan berita."
"Seolah-olah Dia bersih dari debu dan tangan-tangan kotor” Endingnya juga minta Rembang Pati. “Untuk beli Benzin dan makan siang” Segitunya kecilnya nilai kinerja Wartawan yang memalukan.
Dan lebih parah lagi, “Dirgen” mau menjadi Intel, untuk menginteli wartawan yang menulis sejumlah berita kasus oknum pejabat, praktik KKN, yang dilarang oleh UU anti Korupsi dan Negara, dan hasilnya dilaporkan ke pihak yang kena berita, hingga Ia mudah mendapatkan upeti.
MAFIA BERITA, ditubuh para oknum Wartawan bermental rapuh, lebih parah dari mafia hukum dan mafia rakus (markus).
Berbenah diri: MAFIA BERITA, belakangan kian meningkat, “MAFIA BERITA” sejumlah oknum Wartawan, bermental rapuh.
Kita harus sadari, setiap orang pada profesi atau pekerjaan lainnya punya plus-minus, “baik dan buruk” menjalani hidup ini, jangan gunakan istilah terlambat.
Mari bersama kita tanya diri masing-masing, dan harus berusaha keras berbenah diri profesi, menuju kebaikan dan bermanfaat bagi orang banyak..Setiap orang, masing-masing punya masalah yang berbeda terkini dan masa lalu.
Mari kita kembangkan yang baik menjadi besar dan bermanfaat, dan tinggalkan yang buruk, apa lagi melawan hukum. (Demak MP Panjaitan/Pance)