Menurut pihak Pemerintah Kecamatan, mereka baru selesai melakukan rapat bersama wakil ketua DPRD Sarolangun, TNI dan pemerintah desa untuk mencari solusi meredam aksi masyarakat.
Camat Mandiangin Haris Faidillah meminta agar masyarakat tetap tenang dan menghentikan aksi pemblokiran jalan tersebut.
“Kami akan berupaya agar masyarakat jangan melakukan pemblokiran jalan lagi,” katanya.
Disisi lain, aksi pemblokiran jalan yang dilakukan masyarakat buntut dari kekecewaan, karena belum tertangkapnya pelaku penganiayaan siswa di SMA N 4 Sarolangun.
Selain itu, masyarakat juga menuntut penyebab meninggalnya salah satu warga dan penahanan beberapa masyarakat yang dilakukan pihak kepolisian.
“Iya aksi didekat kediaman korban,” ungkapnya.
Namun Aksi blokir jalan Sarolangun - Jambi yang dilakukan warga di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun saat ini sudah dibuka kembali setelah ada kesepakatan.
perjalanan aksi blokade jalan itu telah menelan satu korban meninggal dunia.
Disinyalir terjadi pada Jumat (3/11) malam, kala itu korban ES (48) bersama warga Mandiangin lainnya melakukan aksi pemblokiran jalan.
Aksi yang berawal pada sore Jumat itu awalnya sempat digagalkan puluhan aparat kepolisian dibantu anggota brimob dan juga Personel TNI.
Aksi pun dilanjutkan masyarakat di malam hari, masyarakat memblokade jalan hingga terjadi penangkapan.
Terdapat warga yang mukanya lebam, diduga akibat kena pukul benda tumpul. Kekerasan fisik hingga mengakibatkan satu orang warga Mandiangin meninggal dunia.
Kabar meninggalnya warga itu juga dibenarkan Camat Mandiangin Haris Faidillah. Meski tidak berkomentar banyak, ia mengungkapkan bahwa terdapat satu warga yang meninggal dunia. (Bgs)