Alokasi anggaran DAK pada tahun sebelum nya di kerjakan oleh pihak rekanan, namun pada tahun ini untuk pelaksanaan kembali pada Pihak sekolah yang di kerjakan swakelola Melibatkan komite sekolah
Saat proyek rekonstruksi renovasi gedung di SMPN 22 Sarolangun sedang di kerjakan Namun mirisnya, menuai sorotan dari pihak Komite maupun masyarakat desa setempat Hal ini di sebabkan kepala sekolah kurang Komunikasi, sehingga pihak komite merasa tidak di libatkan dalam kegiatan.
Terkait hal tersebut kepsek SMPN 22 ketika di konfirmasi sangat susah, sehingga saat itu dua kali mendatangi sekolah selalu tidak bisa mendapatkan jawaban
Ketika para guru di temui untuk menjelaskan Menurut para guru untuk saat ini hubungan antara kepsek dan pemangku wilayah serta Komite lagi tidak harmonis sejak lama, dari itu di tambah lagi dengan ada proyek yang di kerjakan secara swakelola ini membawa Hubungan antara komete semakin runcing ujar mereka lagilagi.
Ibarat kata saat ini antara Kepsek dan pihak Komite dan pemangku kepentingan di desa Bukit peranginan ini tak bisa lagi di lakukan, islah atau berdamai, karena mereka telah telah bercerai dengan talak tiga. Dari itu di harap kan agar pihak terkait selaku leading sektor agar bisa menampung aspirasi yang telah di sampaikan, kita sebagai guru saat ini berharap yang terbaik, kalau lah emang harus penyegaran segera di percepat agar tidak berdampak pada sekolah dan proses belajar bagi anak didik ujar para guru pada media ini Selasa 12/09/2023.
Iwan selaku tim yang di tunjuk Kepsek untuk menjadi pengawas proyek, mengakui kalau lah dua gedung yang di rehab dengan dana alokasi khusus tidak punya gambar, Kita kerja cuma Pakai isting saja ujar Iwan ke Media ini ketika di temui di SMPN 22. lebih jauh di sampaikan beberapa hari lalu Kabid Dikdas dan PPTK ada turun, dan beberapa dari bangunan itu di rubah terutama untuk menambah tinggi bagian atas.
Menurut ibu Kabid Hal ini di lakukan karena ada laporan yang masuk dari pengiat LSM di Sarolangun sehingga mereka turun ujar Iwan, untuk diketahui dari dua gedung yang di renovasi dengan jumlah 6 ruangan di kerjakan tidak melihat gambar, hanya di kerjakan dengan insting dan tebak tebakan, sampai saat ini Gambar belum ada, entah di mana, sedangkan yang dua gedung lainnya ada gambar terang Iwan sebagai tim teknis pengawasan dari pihak sekolah.
Kepala dinas pendidikan H. Arsad, S.H ketika di konfirmasi terkait dengan usulan untuk Pengantin Kepsek Salmiati oleh pihak warga Masyarakat desa bukit Peranginangin lewatbKomunikasi Via Sekuler nya mengakui bahwa masalah usulan itu saat ini dalam proses di dinas pendidikan ujarnya tekait dengan renovasi gedung yang telahtelah di kerjakan itu, untuk gambar itu ada sama Konsultan, dalam hal ini sama Erik tutupnya. ( Penulis: Tim )