"Sudah saatnya masyarakat, khususnya di Tapteng memanfaatkan teknologi digital dalam sistem pembayaran," urai Masinton Pasaribu di hadapan ratusan Warga yang hadir di acara Sosialisasi dan Edukasi pemanfaatan QRIS bagi pelaku UMKM, Nelayan dan masyarakat, di Resto Mela Bay, di Desa Mela Dua Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kamis (10/08/2023).
Ujar Masinton, dengan memanfaatkan QRIS sebagai kanal pembayaran, transaksi keuangan menjadi lebih mudah, karena dilakukan secara digital.
"Sehingga masyarakat tidak melulu menggunakan uang tunai untuk membayar." ucapnya.
Lebih lanjut di terangkan: "Kanal Pembayaran (QRIS) ini merupakan terobosan yang dilakukan Pemerintah bersama Bank Indonesia untuk membantu transaksi keuangan di masyarakat.' ungkapnya.
Maka itu, kita harus membiasakan diri untuk bertransaksi dengan QRIS dalam kehidupan sehari-hari," tandas Masinton.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga, Jona Taruli Sidabalok menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Masinton Pasaribu merupakan bagian dari diseminasi kebijakan BI kepada masyarakat Tapteng. ujarnya.
"Kita mendorong masyarakat, baik sebagai pengguna maupun sebagai Pengusaha untuk menggunakan QRIS sebagai kanal transaksi pembayaran sehari-hari." paparnya.
Kita juga mengajak masyarakat supaya terbangun awareness (kesadaran)-nya untuk menggunakan QRIS," kata Jona.
Dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan BI agar proses transaksi dengan QR Code lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya," jelas Jona.
Dikatakan, hingga saat ini tercatat kurang lebih 9.000 merchant, khusus di Sibolga dan Tapteng telah menggunakan QRIS. imbuhnya.
"Masyarakat tak perlu khawatir bertransaksi dengan QRIS." pungkasnya.
Kalau kita sebagai pengguna tidak ada biaya administrasi sama sekali. Kemudian untuk merchant atau pelaku usaha, kalau transaksinya sampai dengan Rp 100.000 dikenakan biaya," tandasnya. (Demak Panjaitan )
