Kota Blitar masih pagi buta, Adzan berkumandang menandakan waktu subuh tiba. Semangat para penziarah sangat luar biasa, selesai tunaikan Shalat Subuh, bersiap untuk berziarah ke makam Bung Karno yang merupakan proklamator dan presiden pertama Indonesia.
Penziarah, tiba di lokasi pukul 6.30, dengan menaiki becak dari lokasi tempat menginap. Sampai ke lokasi makam ternyata belum di buka, kami dapatkan info dari security bahwa pintu arah ke makam dibuka pukul 08.00 WIB. Sambil menunggu dibuka, para penziarah berkeliling melihat berbagai pasilitas sekitaran lokasi luar makam Ir. Sukarno.
Ada banyak pasilitas, musium dan perpustakaan serta lainnya. Ada juga central jajanan dan pasar oleh-oleh yang lokasinya arah pintu keluar dari lokasi makam. Bangunan megah penuh dengan ornamen dan pesan moral dari Bapak Proklamator kita.
"Silahkan masuk, pintu sudah dibuka, silahkan mengisi buku tamu," ucap petugas penerima tamu penziarah.
Pukul 8.30 para penziarah dari Cirebon melaksanakan tahlil dan disusul dengan para penziarah dari daerah lain, baik disekitar Blitar maupun luar kabupaten dan luar pulau.
"Saya baru kesini, ini pertama kali, mudah-mudahan bisa kesini lagi," ucap salahsatu penziarah yang bernama Ibu Nur.
Ditanya apa tujuan ikut ziaroh bersama rombongan Yayasan Haji Syatibi, Ibu Nur menjelaskan bahwa keikutsertaan nya dengan harapan dapat berkah dengan mengunjungi makam para waliyullah dan termasuk makam Bung Karno.
"Semoga tahun depan kita bisa menziarahi para Aulia Allah yang ada di pulau Bali dan Lombok," jelas ketua Yayasan.
Sedangkan dari panitia, terutama Ustad Toni mendoakan agar do'a do'a para penziarah dikabulkan Allah yang Maha Pemberi dan Maha Mengabulkan doa semua makhluknya. (Gusmo)