Launching REPB-ST dihadiri oleh Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sibolga, Boy Tobing, Mewakili Kadis Depnaker Tapteng, Betty Manullang, Mewakili kadis Koperasi, UMKM dan Naker Sibolga, Gusnaidi, Anggota DPRD Sibolga yang diwakili oleh, Suriyanti Sidabutar dan Nur Arifah, serta Serikat Buruh Serbundo.
Sambutan Bangun Hutagalung menyatakan: "REPB-ST terbentuk latar belakang luasnya Wilayah kerja UPT pengawasan XI Depnaker Sumut yang menangani empat Kabupaten dan Satu Kota, sehingga berdampak tinggi pada pelanggaran norma Ketenagakerjaan.
Para pengusaha memandang para buruh adalah kaum termarginalkan.
“Pembentukan REPB-ST adalah sebagai wadah informasi, komunikasi, diskusi, dan sosialisai implementasi Ketenagakerjaan yang berlaku untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, mengingat tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Pengawasan
Ketenagakerjaan salah satunya adalah penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan melalui kegiatan pembinaan, pemeriksaan, pengujian dan penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan,” ujar Bangun Hutagalung.
REPB dibangun bersama DPC F Serbundo telah sepaham dan sepakat merancang suatu inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh melalui pendidikan non formal dalam suatu wadah yang kami sebut dengan “Rumah Edukasu Pekerja/Buruh Sibolga Tapteng” sebagai wujud tupoksi kami dalam kegiatan pembinaan kepada pekerja/buruh. ungkapnya
Tujuan dari pembentukan REPB-ST adalah untuk mendidik Buruh agar mampu membela dirinya sendiri, mampu berbicara melakukan negosiasi memperjuangkan hak-haknya sesuai undang undang ketenagakerjaan. ucapnya
Tujuan ini kami rangkum dalam Motto Rumah Edukasi yaitu Menumbuhkan Pekerja/Buruh Terdidik,” jelasnya
Bangun Hutagalung juga berharap, REPB-ST yang saat ini masih berjalan secara mandiri.
Kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan memberikan perhatian dan dukungan guna mencapai maksud dan tujuannya demi tercapainya perlindungan hak-hak pekerja/buruh yang ditandai dengan meningkatnya kesejahteraan Pekerja Buruh Sibolga-Tapteng. pungkasnya
Sementara itu, Ketua DPC F Serbundo Tapteng, Marojahan Purba sampaikan terimakasih kepada Kepala UPT pengawasan ketenagakerjaan Wilayah IX Sumut yang telah turut serta berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak buruh termasuk dalam mensukseskan REPB-ST.
“Gagasan ini tercipta setelah berdiskusi dengan Bangun Hutagalung, kami mendapatkan satu titik satu tujuan bahwasanya tujuan kami sama dengan pengawas yaitu menciptakan buruh yang terdidik, berkarakter, Mandiri dan mampu membela diri sendiri dalam memperjuangkan hak-haknya,” ujar Marojahan.
Dikatakannya, saat ini ada sekitar 20.000 orang buruh yang terdiri dari beberapa sektor, di DPC Serbundo yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit lebih kurang sekitar 5.000 orang. ungkapnya
Dengan demikian, Marojahan menghimbau kepada para buruh untuk tidak segan untuk dapat saling berbagi ilmu dan wawasan di REPB-ST yang telah dipersiapkan untuk memperjuangkan hak-hak para pekerja/buruh di Sibolga dan Tapteng. pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sibolga, Boy Tobing juga sangat mengapresiasi kebijakan pembentukan REPB-ST tersebut.
Menurutnya, kebijakan tersebut perdana terbentuk di Sibolga-Tapteng bahkan di Indonesia. katanya
Lebih lanjut di tuturkan: “Tadi saya searching di Google belum ada rumah edukasi pekerja buruh ini, itu sebab menurut saya sangat tertarik dan kita pastinya mendukung, apa lagi tujuannya adalah untuk mengedukasi buruh dalam memperjuangkan hak-hak dan kewajibannya,”
Ucapan selamat juga turut disampaikan oleh Anggota DPRD Sibolga yang mendukung berdirinya rumah edukasi pekerja buruh Sibolga-Tapteng.
Bahkan Suriyanti Sidabutar dari Fraksi Partai Golkar dan Nur Arifah dari Fraksi PPPi ni juga siap membantu dan memfasilitasi buruh dalam memperjuangkan hak-haknya, baik dalam kepengurusan BPJS Ketenagakerjaan dan membantu buruh jika menemukan masalah kendala dilapangan maupun PHK.
“Jadi dengan adanya kolaborasi dari UPT Provinsi ini adalah suatu kemajuan yang sangat bagus.
Karena dalam bekerja bukan hanya otot yang diandalkan, melainkan juga skil, trik dan teknik termasuk buruh sawit, bagaimana teknik harusnya memikul satu Bondolan. Jadi dengan adanya tadi rumah edukasi ini bisa lebih bermanfaat,” pungkas Suriyanti.(Dep)