Salah satu pengajar atau guru SDN Talun yang enggan ditulis namanya saat di temui Sabtu 22 Juli 2023 menjelaskan. Kami sangat prihatin sekali dengan keadaan kondisi fisik ruang kelas yang seharusnya dapat digunakan sebaik - baiknya tetapi karena kondisi rusak berat maka tidak bisa digunakan untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
Kami takutkan anak-anak didik dan yang lainnya nanti bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan atau bencana kecelakaan, untuk itu berharap demi kelancaran kegiatan di sekolah kami ini, agar ada perhatian dan realisasi dari instansi terkait agar secepatnya untuk menanggulangi kerusakan yang ada di sekolah ini, jelasnya.
Masih pengajar menambahkan hampir semua ruang kelas disini kondisinya dari mulai ruang kelas satu sampai kelas enam memang sudah ada kerusakan - kerusakan, tetapi yang paling parah itu ruang kelas dua. Untuk sementara KBM kelas 2 di alihkan di ruangan perpustakaan tetapi ruang perpustakaan kecil dan tidak maksimal dalam proses KBM.
Sudah hampir 3 tahun lebih semenjak dari tahun 2020 sampai sekarang kondisi tingkat kerusakannya sangat parah dan khawatir nanti bisa merembet ke kelas yang lain yaitu ruang kelas 1 dan ruang kelas 3 jelas sangat menggangu atau tidak nyaman untuk proses KBM, tambahnya.
Dari pihak sekolah selalu berupaya mengusulkan melalui proposal, ke-dinas terkait yang terdekat pun sudah kami tembuskan dan sudah ada yang memantau ke sini tetapi sampai saat ini belum ada realisasi.
Selain pengajuan dalam bentuk proposal, pengajuan lain pun sudah sering di lakukan seperti melalui Musrenbang, begitu juga orang tua siswa banyak yang mengeluh, dan bicara kepada pihak sekolah kapan akan di perbaiki karena sangat menghawatirkan terhadap anak-anak, pungkas pengajar.
Sampai berita ini tayang pihak terkait belum bisa di pinta keterangan. (AS/Tim Red)
