Ada banyak hal yang bisa kita ambil dari perjalanan religi yang dari Pengurus dan jamaah Yayasan Haji Syatibi kali ini. Mengajarkan kesabaran, ketauladanan dan rasa syukur atas nikmat Iman dan Islam yang telah dianugerahkan Allah kepada kita semua.
Kita bisa mengamati saat tiba dilokasi kita dapat melihat banyak berjejer lapak jualan, penginapan dan pedagang asongan yang saling bersautan menawarkan jaman dan suvenir. Berjejer pula kotak kotak amal yang berfungsi sebagai media para jamaah untuk beramal.
Di terminal pemberhentian Bis yang tidak henti hentinya berdatangan. Ada perekonomian yang berjalan disana, ada penyebaran uang disetiap kegiatan ziaroh dan ada banyak para ojek, delman dan bis pengangkut ke lokasi ziaroh. Ini merupakan simpul dari cara waliyullah dalam mendekatkan diri antara masyarakat yang mampu yang hadir dengan warga sekitar makam waliyullah yang jadi pedagang, menjadi meningkat kesejahteraannya. Sisi lain juga wisata ziaroh mampu mengurangi tingkat pengangguran masyarakat setempat.
Dalam sisi APBD juga sangat besar memberikan kontribusi untuk pemerintah daerah baik tingkat kabupaten dan provinsi. Islam semakin erat dan harmonis, Islam mengajak untuk selalu menjaga silaturahmi dengan sesama peziarah dan saling do'a mendoakan bagi yang telah meninggalkan dunia dan begitu pun bagi yang masih hidup.
Zaman boleh terus berubah, tapi rasa syukur dan rasa terima kasih kita atas penyebaran Islam dan menjadikan kita seorang muslim, sebab jasa-jasa pahlawan penyebar Islam di Nusantara yaitu Para Ulama sebagai pewaris para nabi dan rasul.
Banyak Amaliah ibadah yang dapat kita lakukan dalam perjalanan, yang inti darinya merupakan silaturahmi yang dianjurkan serta keutamaan dari silaturahmi yaitu Allah berikan usia yang berkah, Rizky yang banyak dan berkah, ditingkatkan derajatnya serta banyak lagi keberkahan yang akan diberikan Allah kepada mahluk nya sebab selalu menjaga silaturahmi sesama umat Islam.
"Alhamdulillah, kita telah mengunjungi makbaroh Sunan Gunung Jati, Sunan Demak, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Ampel dan Sunan Giri, selanjutnya kita akan ke Madura yaitu Makam Mbah Kholil dan KH. Abdurahman Wahid," jelas Gus Maolana sebagai Ketua Yayasan Haji Ahmad Syatibi Cirebon. (Gusmo)